Standarisasi Konstruksi Jaringan
Distribusi Tegangan Menengah
a. Konstruksi TM-1.
Konstruksi TM-1 merupakan tiang tumpu yang digunakan
untuk rute jaringan lurus, dengan satu traves (cross-arm) dan menggunakan tiga
buah isolator jenis pin insulator dan tidak memakai treck skoor (guy wire).
Penggunaan kostruksi TM-1 ini hanya dapat dilakukan pada sudut 170°-180°.
Konstruksi TM-1 ini termasuk tiang penyangga yang
merupakan tiang yang dipasang pada saluran listrik yang lurus dan hanya
berfungsi sebagai penyangga kawat penghantar dimana gaya yang ditanggung oleh
tiang adalah gaya karena beban kawat.
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-penyangga-tm-1-sutm.jpg)
Gambar 48. Konstruksi Tiang Penyangga TM-1 SUTM
Konstruksi TM-1D. Pada dasarnya konstruksi TM-1D sama
dengan TM-1, bedanya TM-1D digunakan untuk saluran ganda (double sircuit),
dengan dua traves (cross-arm) dan enam buah isolator jenis pin insulator. Satu
taves diletakkan pada puncak tiang, sedangkan traves yang lain diletakkan
dibawahnya.
b. Konstruksi TM-2.
Konstruksi TM-2. Konstruksi TM-2 digunakan untuk tiang tikungan dengan sudut 150° –170°, menggunakan double traves dan double isolator. Karena tiang sudut maka konstruksi TM-2 mempunyai treck skoor.
Konstruksi TM-2. Konstruksi TM-2 digunakan untuk tiang tikungan dengan sudut 150° –170°, menggunakan double traves dan double isolator. Karena tiang sudut maka konstruksi TM-2 mempunyai treck skoor.
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-penyangga-tm-1-sutm.jpg)
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-sudut-tm-2-sutm2.jpg)
Gambar 49. Konstruksi Tiang Sudut TM-2 SUTM
Konstruksi TM-2 ini termasuk tiang sudut, yang
merupakan tiang yang dipasang pada saluran listrik, dimana pada tiang tersebut
arah penghantar membelok dan arah gaya tarikan kawat horizontal. Konstruksi
TM-2D. Konstruksi TM-2D mempunyai konstruksi sama dengan TM-2, bedanya TM-2D
digunakan untuk saluran ganda (double sirkuit), dan menggunakan double treck
schoor yang diletakkan dibawah masing-masing traves.
c. Konstruksi TM-3.
Konstruksi TM-3 terpasang pada konstruksi tiang lurus,
mempunyai double traves. Isolator yang digunakan enam buah isolator jenis
suspention insulator dan tiga buah isolator jenis pin insulator. Konstruksi
TM-3 ini tidak memakai treck schoor.
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-penegang-tm-3-sutm.jpg)
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-penegang-tm-3-sutm2.jpg)
Gambar 50. Konstruksi Tiang Penegang TM-3 SUTM
Konstruksi TM-3D. Konstruksi TM-3D sama dengan
konstruksi TM-3, bedanya TM-3D digunakan untuk saluran ganda (double sirkuit),
empat buah traves, 12 isolator jenis suspension insulator, dan 6 isolator jenis
pin insulator.
d. Konstruksi TM-4.
Konstruksi TM-4. Konstruksi TM-4 digunakan pada
konstruksi tiang TM akhir. Mempunyai double traves, dengan tiga buah isolator
jenis suspension insulator dan memakai treck schoor.
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-akhir-tm-4-sutm.jpg)
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-akhir-tm-4-sutm2.jpg)
Gambar 51. Konstruksi Tiang Akhir TM-4 SUTM
Konstruksi TM-4 ini termasuk tiang awal atau tiang
akhir yang merupakan tiang yang dipasang pada permulaan atau pada akhir
penerikan kawat penghantar, dimana gaya tarikan kawat pekerja terhadap tiang
dari satu arah. Konstruksi TM-4D. Konstruksi TM-4D sama dengan konstruksi TM-4,
bedanya TM-4D mempunyai double sirkuit dengan double treck schoor.
e. Konstruksi TM-5.
Konstruksi TM-5. Terpasang pada konstruksi tiang TM
lurus dengan belokan antara 120° – 180°, menggunakan double traves dengan enam
buah isolator jenis suspension dan tiga buah isolator jenis pin insulator, dan
memakai treck schoor.
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-penegang-tm-5-sutm.jpg)
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-penegang-tm-5-sutm2.jpg)
Gambar 52.
Konstruksi Tiang Penegang TM-5 SUTM
Konstruksi Tiang Penegang TM-5 SUTM
Konstruksi TM-5D. Konstruksi TM-5D sama dengan TM-5,
namun TM-5D digunakan untuk saluran ganda (double sirkuit) dengan double treck
schoor.
f. Konstruksi TM-6.
Konstruksi TM-6 ini terpasang pada konstruksi tiang TM
siku (60° – 90°). Masing-masing double traves disilang 4. Isolator yang
digunakan jenis suspension insulator sebanyak 6 buah dan satu isolator jenis
pin insulator. Konstruksi ini memakai treck skoor ganda. Konstruksi TM-6 ini
termasuk tiang sudut, yang merupakan tiang yang dipasang pada saluran listrik,
dimana pada tiang tersebut arah penghantar membelok dan arah gaya tarikan kawat
horizontal.
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-belokan-tm-6-sutm.jpg)
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-belokan-tm-6-sutm2.jpg)
Gambar 53. Konstruksi Tiang Belokan TM-6 SUTM
g. Konstruksi TM-7.
Konstruksi TM-7 digunakan pada konstruksi pencabangan
jaringan tegangan menengah dengan sudut siku (90°). Masing-masing double traves
disilang 4. Pada TM induk memakai isolator suspension, pada TM percabangan juga
memakai isolator suspension dan menggunakan isolator jenis pin. Konstruksi ini
memakai treck skoor. Konstruksi TM-7D terpasang pada konstruksi percabangan
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sudut siku (90°). Masing-masing satu traves
disilang 2. TM induk memakai isolator tumpu dan pada TN percabangan juga
memakai isolator tumpu. Type isolator tumpu. Dan memakai treck skoor.
h. Konstruksi TM-8.
Konstruksi TM-8 ini terpasang pada konstruksi
percabangan JTM sudut siku (90°). Masing-masing double traves disilang 4. TM
induk memakai isolator tumpu dan TM percabangan memakai isolator suspension.
Type isolator yang digunakan ada dua jenis. Memakai treck skoor. TM-8 hampir
sama dengan TM-7 hanya bedanya pada isolator TM induknya. Konstruksi TM-8D sama
dengan TM-8 hanya bedanya TM-8D mempunyai double sirkuit.
i. Konstruksi TM-9.
Konstruksi TM-9 terpasang pada konstruksi jaringan TM
penyangga lurus. Satu traves. Type isolator tumpu. Tidak pakai treck skoor.
TM-9 biasanya lebih banyak digunakan pada daerah perkotaan yang banyak
bangunan.
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-belokan-tm-9-sutm.jpg)
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-belokan-tm-9-sutm2.jpg)
Gambar 54. Konstruksi Tiang Belokan TM-9 SUTM
Konstruksi TM-9 ini termasuk konstruksi tiang
penyangga yang merupakan tiang yang dipasang pada saluran listrik yang lurus
dan hanya berfungsi sebagai penyangga kawat penghantar dimana gaya yang
ditanggung oleh tiang adalah gaya karena beban kawat.
j. Konstruksi TM-10.
Konstruksi TM-10 sama dengan konstruksi TM-6. TM-10
terpasang pada konstruksi tiang tikungan siku (sudut 60° – 90°). Masing-masing
double traves disilang 4. Isolator type suspension. Memakai treck skoor ganda.
k. Konstruksi TM-11.
Konstruksi TM-11 terpasang pada konstruksi tiang TM
akhir, Opstijg kabel. TM double traves. Isolator type suspension. Satu traves
untuk lightnig arrester. Dan memakai treck skoor.
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-opstijg-kabel-tm-11-sutm.jpg)
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-opstijg-kabel-tm-11-sutm2.jpg)
Gambar 55. Konstruksi Tiang opstijg kabel TM-11 SUTM
Konstruksi TM-11 merupakan tiang akhir yang merupakan
tiang yang dipasang pada permulaan dan akhir penerikan kawat penghantar, dimana
gaya tarikan kawat pekerja terhadap tiang dari satu arah.
l. Konstruksi TM-12.
Konstruksi TM-12 merupakan tiang penyangga lurus.
Terpasang pada konstruksi tiang pada hutan lindung. Mempunyai isolator jenis
tumpu. Tidak memakai traves. Konstruksi TM-12 merupakan tiang penyangga, yaitu
tiang yang dipasang pada saluran listrik yang lurus dan hanya berfungsi sebagai
penyangga kawat penghantar dimana gaya yang ditanggung oleh tiang
adalah gaya karena beban kawat.
penyangga kawat penghantar dimana gaya yang ditanggung oleh tiang
adalah gaya karena beban kawat.
m. Konstruksi TM-13.
Konstruksi TM-13. Merupakan konstruksi tiang penyangga
lurus. Terpasang pada konstruksi tiang hutan lindung. Isolator type tumpu.
Tidak memakai traves. Konstruksi TM-13 merupakan tiang penyangga, yaitu tiang
yang
dipasang pada saluran listrik yang lurus dan hanya berfungsi sebagai penyangga kawat penghantar dimana gaya yang ditanggung oleh tiang
adalah gaya karena beban kawat.
dipasang pada saluran listrik yang lurus dan hanya berfungsi sebagai penyangga kawat penghantar dimana gaya yang ditanggung oleh tiang
adalah gaya karena beban kawat.
n. Konstruksi TM-14.
Konstruksi TM-14 merupakan konstruksi tiang tarik
vertical (sudut 150° – 170°). Terpasang pada konstruksi tiang hutan lindung.
Type isolator suspension. Tidak memakai traves.
o. Konstruksi TM-15.
Konstruksi TM-15 merupakan TM yang terpasang pada
konstruksi tiang tarik akhir dengan menggunakan Arrester. Mempunyai double
traves. Type isolator tumpu. Memakai treck skoor.
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-akhir-dengan-arrester-tm-15-sutm.jpg)
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-akhir-dengan-arrester-tm-15-sutm2.jpg)
Gambar 56. Konstruksi Tiang Akhir Dengan Arrester TM-15 SUTM
Konstruksi TM-15 merupakan tiang akhir, yang merupakan
tiang yang dipasang pada permulaan dan akhir penerikan kawat penghantar, dimana
gaya tarikan kawat pekerja terhadap tiang dari satu arah.
p. Konstruksi TM-16.
Konstruksi TM-16 merupakan konstruksi tiang portal
dengan double traves. Isolator yang digunakan jenis suspension, dan jenis pin.
Konstruksi TM-16 digunakan untuk jaringan yang melalui sungai dengan treck
schoor.
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-portal-single-arm-tm-16-sutm.jpg)
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-portal-single-arm-tm-16-sutm2.jpg)
Gambar 57. Konstruksi Tiang Portal (Single Arm) TM-16 SUTM
q. Konstruksi TM-16A.
Konstruksi TM-16.A hampir sama dengan konstruksi TM-16
hanya pada TM-16A digunakan untuk double circuit dengan 2 pasang double traves.
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-portal-double-arm-tm-16a-sutm.jpg)
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-portal-double-arm-tm-16a-sutm2.jpg)
Gambar 58. Konstruksi Tiang Portal (Double Arm) TM-16A SUTM
r. Konstruksi TM-17.
Konstuksi TM-17 merupakan konstruksi tiang tarik
vertikal dengan menggunakan isolator jenis suspension dan isolator jenis pin.
Konstruksi TM-17 ini digunakan untuk jaringan bersudut 120°-180° dengan treck
schoor.
s. Konstruksi TM-18.
Konstruksi TM-18 ini digunakan untuk sudut 90° yang
merupakan kontruksi tiang tarik vertikal yang menggunakan double treck schoor.
Isolator yang dgunakan jenis suspension tanpa travers.
t. Konstruksi TM-19.
Konstruksi TM-19 merupakan tiang khusus yang dipasang LBS (Load Break Switch) pada bagian puncaknya. Mempunyai double traves. Isolator yang digunakan jenis suspension.
Konstruksi TM-19 merupakan tiang khusus yang dipasang LBS (Load Break Switch) pada bagian puncaknya. Mempunyai double traves. Isolator yang digunakan jenis suspension.
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-lbs-tm-19-sutm.jpg)
![](https://yantekbansel.files.wordpress.com/2012/04/konstruksi-tiang-lbs-tm-19-sutm2.jpg)
Gambar 59. Konstruksi Tiang LBS TM-19 SUTM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar